Kata
Sapaan
Kata sapaan adalah kata yang
digunakan untuk menegur sapa orang yang diajak berbicara (orang kedua) atau
menggantikan nama orang ketiga.
Kata sapaan terdiri beberapa jenis, seperti berikut
ini.
1. Kata sapaan
yang menunjukkan hubungan kerabat seperti
kakek, nenek, bapak (ayah), ibu, paman, bibi, abang, kakak, adik,
ananda, mas, mbak.
2. Kata sapaan
yang berbentuk kata ganti seperti kamu,
engkau, saudara, anda, tuan, nyonya, nona, dan sebagainya.
3. Kata sapaan
yang menunjukkan rasa hormat seperti paduka
yang mulia, yang terhormat, dan lain-lain.
4. Kata sapaan yang diikuti nama seperti saudara
Hasan, bapak Susanto, ibu Amir, dan sebagainya.
5. Gelar kepangkatan, profesi atau jabatan, seperti kapten,
profesor, dokter, soper, ketua, lurah, atau camat.
6. Kata nama pelaku, seperti penonton, peserta,
pendengar, atau hadirin.
7. Kata ganti persona kedua Anda.
Aturan penulisan kata sapaan:
1. Huruf awal kata sapaan ditulis dengan huruf kapital.
Contoh:
1. Huruf awal kata sapaan ditulis dengan huruf kapital.
Contoh:
·
Adik sudah kelas berapa?
·
Selamat pagi
pro(fesor).
·
Hari ini kapten bertugas di mana?
·
Setelah sampai di Yogyakarta, Tuan akan menginap di
mana?
2.Apabila diikuti nama
diri, sapaan dapat disingkat atau ditulis lengkap.
Contoh:
Contoh:
·
Silakan
menikmati hidangan ini, Bu Siti!
3.Bentuk
sapaan singkat dapat dipakai jika tidak disertai nama diri.
Contoh:
Contoh:
·
Sebenarnya adik
saya ini sakit apa, Dok?
·
Kak, sebaiknya kita lewat jalan itu!
4. Bentuk sapaan ditulis dengan diikuti atau diawali tanda koma.
Contoh:
4. Bentuk sapaan ditulis dengan diikuti atau diawali tanda koma.
Contoh:
·
Bu, kapan kita menengok nenek?
·
Apakah saya
boleh membelibuku ini, Pak?
Perhatikan pula kalimat-kalimat berikut!
1. Yang terhormat Kepala SMP Nusantara, kami mohon untuk memberi sambutan.
2. Yang mulia Sultan Hamengku Buwono meresmikan monumen ini.
3. Hadirin yang berbahagia, selamat datang di tempat ini.
4. Anak-anakku yang tercinta, marilah kita panjatkan doa bersama-sama.
Kata-kata bercetak miring pada keempat kalimat tersebut dalam bahasa lndonesia disebut kata sapaan hormat. Kata sapaan hormat tidak perlu diikuti nama orang dan tidak perlu diikuti kata "Bapak/Ibu".
Perhatikan pula kalimat-kalimat berikut!
1. Yang terhormat Kepala SMP Nusantara, kami mohon untuk memberi sambutan.
2. Yang mulia Sultan Hamengku Buwono meresmikan monumen ini.
3. Hadirin yang berbahagia, selamat datang di tempat ini.
4. Anak-anakku yang tercinta, marilah kita panjatkan doa bersama-sama.
Kata-kata bercetak miring pada keempat kalimat tersebut dalam bahasa lndonesia disebut kata sapaan hormat. Kata sapaan hormat tidak perlu diikuti nama orang dan tidak perlu diikuti kata "Bapak/Ibu".
penyapaan adalah menyapa
langsung baik ketika berhadapan (tatap muka) maupun melalui media seperti
telepon atau media lainnya. Kegiatan menyapa langsung ini baru terjadi jika
orang yang kita sapa adalah orang kedua (lawan bicara, orang yang diajak
berbicara), bukan orang pertama (pembicara) atau orang ketiga (yang
dibicarakan). Perhatikan contoh berikut!
(1) Ibu
bertanya, “Pukul berapa Ayah akan
berangkat ke Jakarta?”
Kata ayah
pada kalimat di atas adalah kata sapaan yang digunakan sebagai penyapaan karena
digunakan untuk menyapa orang kedua (orang yang diajak berbicara). Kata sapaan
ini harus ditulis dengan huruf kapital.
Perhatikan pula penggunaan kata ayah pada kalimat berikut:
(2) Ayah
berkata, “Sampaikan kepada ibu, hari ini, ayah
akan terlambat pulang dari kantor.”
Kata ayah
pada kalimat (2) di atas digunakan untuk menyapa orang pertama (diri pembicara
sendiri) sehingga tidak termasuk sebagai penyapaan. Demikian pula dengan kata ibu pada kalimat tersebut bukan sebagai
penyapaan karena mengacu pada orang ketiga (yang dibicarakan). Menurut EYD,
penulisan kata seperti ini tidak boleh diawali dengan huruf kapital.
Perhatikan lagi penggunaan kata ayah pada kalimat (3) berikut ini!
(3) Kita harus
menghormati ayah yang telah
memperjuangkan hidup kita.
Kata ayah
pada kalimat (3) di atas mengacu pada orang ketiga (yang dibicarakan) sehingga
tidak digunakan sebagai penyapaan. Kata seperti ini penulisannya juga tidak
perlu diawali dengan huruf kapital.
Kata sapaan
KATA GANTI DIRI
|
ORANG YANG DITUJUKAN
|
Saudara/saudari |
Rujukan dan sapaan kepada orang yang baru dikenali, rujukan kepada hadirin majlis. |
Cik
|
Orang perempuan yang belum berkahwin/
berkedudukan tinggi daripada penutur.
|
Saya
|
Digunakan apabila bertutur dengan orang yang
dihormati dan mempunyai status yang lebih tinggi. (guru, orang yang lebih
tua, orang yang baru dikenali)
|
Aku
|
Digunakan dalam situasi tidak formal atau kepada
kenalan rapat.
|
Patik/hamba
|
Digunakan oleh rakyat biasa apabila bertutur
dengan raja.
|
Beta
|
Digunakan oleh raja apabila bertutur dengan
rakyat biasa.
|
Tuan
|
Orang yang mempunyai kedudukan tinggi daripada
penutur.
|
Puan
|
Orang perempuan yang sudah berkahwin dan dipakai
bersama nama atau jenis jawatan sperti Puan Pengetua.
|
Engkau/Kau
|
Digunakan dalam situasi tidak formal / kenalan
rapat.
|
Tuk
|
Kadi/Iman/
Penghulu
|
Anda
|
Digunakan dalam situasi formal dan boleh
ditujukan kepada pendengar tanpa mengira peringkat umur.
|
Tuanku/ Baginda
|
Digunakan kepada raja.
|
Ia/Dia
|
Boleh dirujuk kepada manusia tetapi tidak kepada
objek bukan manusia dan benda.
|
Beliau
|
Digunakan sebagai rujukan orang yang dihormati
dan mempunyai kedudukan.
|
Mereka
|
Kata ganti diri orang ketiga jamak.
|
-nya
|
Kata ganti menunjukkan keupayaan bagi orang
ketiga tunggal ( Misalnya, pen ini pennya). Boleh juga digunakan
sebagai kata ganti diri orang ketiga tunggal.
(Sampaikan salam saya kepadanya) |
SAPAAN DAN RUJUKAN HORMAT BAGI YANG BERGELAR
GELARAN
|
RUJUKAN HORMAT
|
Yang di-Pertuan Agong dan Raja Permaisuri Agong
|
Kebawah Duli Yang Maha Mulia Seri Paduka Baginda Yang
di-Pertuan Agong.
|
Raja-raja
|
Duli yang Maha Mulia
|
Balu Raja
|
Yang Maha Mulia
|
Bergelar warisan (Tengku, Raja, Tunku, Engku,
Ungku)
|
Yang Mulia
|
Perdana Menteri
Timbalan Perdana Menteri Menteri Besar Ketua Menteri |
Yang Amat Berhormat
|
Tun
Orang Besar Empat Toh Puan |
Yang Amat Berbahagia
|
Yang Dipertua Negeri
|
Yang Berbahagia
|
Tan Sri, Puan Sri, Datuk, Datin, Datuk Seri,
Datuk Seri Paduka.
|
Yang Berbahagia
|
Ketua Hakim Negara
|
Yang Arif
|
Kadi
|
Sahibul-Fadilah
|
Mufti
|
Sahibus-samahah
|
Ketua Jabatan/Guru Besar
|
Yang Berusaha
|
RUJUKAN ORANG YANG TELAH MENINGGAL DUNIA
ALMARHUM
|
Digunakan untuk kerabat diraja lelaki
|
ALMARHUMAH
|
Digunakan untuk kerabat diraja wanita
|
ALLAHYARHAM
|
Digunakan untuk lelaki Islam
|
ALLAHYARHAMAH
|
Digunakan untuk perempuan Islam
|
MENDIANG
|
Digunakan untuk lelaki atau perempuan bukan Islam
|
0 komentar:
Posting Komentar